Rumput itu semakin hijau, menjulang tak tergapai
Berakar semakin kuat, mencengkeram hati
Menyilaukan di siang hari,
Meninggalkan bayang menggiurkan di malam hari.
Tangan kecilku mengawai,
Kaki kecilku mengejar,
Tapi lagi-lagi aku tersandung,
Dan masuk ke lubang yang dalam tapi nyaman,
Karena sang rumput kadang-kadang datang.
Kulihat tangan-tangan terulur,
Ada yang besar putih, juga yang kecil hitam.
Berusaha menarikku keluar kedunia nyata.
Tapi kupilih tinggal di lubang,
Tempat akar sang rumput tergapai
Dimana bisa kusirami dan kupupuki
Tempat imajinasi itu dapat terasa nyata.
*busyettt....sejak kapan gue jadi puitis gini?!?!*
Moral of the story:
Real world is the last thing I want to face right now!!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment